Nilaisaham.com – Initial Public Offering (IPO) Mineral Gold Resources (EMAS) telah menyelesaikan masa penawaran awal dan akan segera memasukan masa penawaran umum. Akhirnya, saham EMAS dibanderol premium. Harga per lembar saham untuk penawaran umum yang akan berlangsung 17-19 September 2025 ditetapkan Rp2880 per lembar. Selanjutnya, saham akan ditawarkan di pasar perdana pada 23 September 2025. Bagaimana analisis Nilaisaham.com terkait dengan prospek profit dan risiko investasi saham dari emiten ini?
Save-haven
Komoditas emas yang memiliki prospek pasar bagus adalah dasar utama emiten ini menawarkan peluang investasi melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut cukup beralasan. Pertama, emas sebagai produk dari emiten ini harganya sedang naik. Emas juga dipandang sebagai save-haven untuk menyelamatkan aset di tengah ketegangan geopoilitik dan ekonomi. Posisi emas sebagai aset bernilai tinggi adalah sentimen positif untuk mendorong partisipasi pada IPO EMAS.
Suku Bunga Turun
Tren penurunan suku bunga sedang terjadi. Di Indonesia, BI menetapkan suku bunga 5% sedangkan di Amerika Serikat, The Federal Reserve berpeluang hingga 96% akan memangkas suku bunga hingga 25 basis poin pada September 2025. Risiko stagflasi akibat tingginya pengangguran dan inflasi adalah dasar utama pemangkasan itu. Pada kondisi gonjang-ganjing ekonomi di Amerika Serikat ini dan tingkat suku bunga yang dipatok rendah, maka investasi emas adalah pilihannya. Ini adalah logika yang digunakan oleh emiten ini untuk meraih trust dari calon investor..
Baca Juga: IPO Merdeka Gold Resources: Beli atau Nanti Dulu?
Efisiensi Modal
Rencana alokasi dana hasil IPO untuk membayar hutang mencapai Rp4,7 triliun dan sekitar Rp646 miliar untuk modal operasional. Target dana diperoleh dari IPO adalah Rp4,7 triliun. Alokasi dana hasil IPO yang tinggi untuk membayar hutang pada perusahaan induk dipandang sebagai
strategi untuk meningkatkan efisiensi modal menjadi laba dan memperkuat arus kas. Harga saham akan menguat kalau laba dan arus kas meningkat. Beban hutang yang segera dikurang dari penempatan dana IPO akan meningkatkan efektivitas modal untuk menjadi laba.
Track Record Emiten Serupa
Emiten serupa yang telah melakukan IPO untuk komoditas emas sebelumnya, menunjukkan kinerja biasa-biasa saja. MDKA saat IPO Juni 2025 dijual dengan harga +6%. MDMA +11,3%. Akankah, EMAS sebagai emiten terbesar pada sektor ini kali ini berbeda? Tentu, waktu dan lantai bursa yang akan menentukan. Keyakinan para pelaku pasar modal atas informasi dan prospek kinerja emiten ini adalah faktor utama penentu keberhasilan penjualan saham perusahaan ini.
Baca Juga: 12 Kategori Saham Di Bursa Efek Indonesia: Pahami Sebelum Investasi
Penjamin Emisi
IPO saham EMAS ini dikelola oleh 7 perusahaan sekuritas ternama sebagai broker. Penjamin emisi terdiri atas PT Indo Premier Sekuritas (PD), PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (LG), dan PT Sinarmas Sekuritas (DH). Selanjutnya, bergabung sebagai penjamin emisi efek yakni UOB Kay Hian Sekuritas (AI), Aldiracita Sekuritas Indonesia (PP), OCBC Sekuritas Indonesia (TP), dan Amantara Sekuritas Indonesia (YO). Observasi Nilaisaham.com menunjukkan bahwa sekuritas penjamin emisi memiliki track-record bagus untuk mendongkrak harga saham-saham IPO pada saat listing di bursa. Akankah, penjamin emisi mampu mengulangi track-recordnya untuk saham EMAS? Kondisi di lantai bursa yang akan menentukan.
Manajemen Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola
Perusahaan induk saham EMAS memperoleh skor ESG yang tinggi. Artinya, manajemen lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan induk dari EMAS termasuk pada kategori baik. Tetapi, skor ini lebih pada penilaian formal. Emiten EMAS perlu membuktikan kinerjanya untuk mengendalikan risiko lingkungan dan sosial yang dapat terjadi di masa depan untuk mempertahankan kepercayaan investor. (***).
Baca Juga: Rencana Suntik Dana 200 Triliun: Akankah Emiten Perbankan Menguat?
——————————————————————————————————————Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak, membeli, atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Nilaisaham.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang diperoleh dari keputusan investasi pembaca.
6 Comments