Home / Trading / 3 Hal Tentang Analisis Teknikal Saham

3 Hal Tentang Analisis Teknikal Saham

analisis teknikal saham

Nilaisaham.com – Analisis teknikal saham adalah analisis yang perlu dilakukan oleh seorang trader sebagai dasar untuk melakukan trading yang tepat. Analisis teknikal adalah analisis yang kompleks. Setiap trader yang telah berkecimpung dalam kegiatan jual beli saham di pasar modal memiliki tips dan teknik tersendiri. Kendati demikian, ada 3 hal penting yang perlu rekan trader ketahui terkait dengan anlisis teknikal ini.

Harga dan Nilai Saham

Saham yang cocok untuk trading jika harga saham tersebut lebih rendah dari nilai saham atau under-value. Saham yang under-value memungkinkan seorang trader untuk memperoleh profit karena saham masih berpeluang naik. Tentu saja saham yang over-value juga masih berpeluang naik, tetapi kenaikannya akan sangat ditentukan oleh sentimen atas saham tersebut. Jadi hati-hati karena harga saham naik dapat terjadi karena memang harganya masih murah atau harga tersebut dikatrol oleh adanya sentimen tetapi nilainya sudah over-value atau terlalu mahal.

BACA JUGA: 4 Hal Wajib Bagi Trader Pemula Di Pasar Saham

Volume Trading

Volume transaksi sangat mempengaruhi harga saham naik, stabil, atau turun. Volume trading ini terdiri atas volume bid atau volume offer. Jika volume offer lebih besar daripada volume bid, maka harga saham akan bergerak turun. Sebaliknya, harga akan bergerak naik jika volume bid lebih besar dari volume offer. Volume bid dan volume offer yang perbedaanya tidak signifikan, akan menyebabkan harga tetap atau tidak berubah. Jadi, kenali volume bid dan volume offer kalau ingin tradingmu selalu profit.

Frekuensi Trading

Frekuensi trading sebenarnya terkait juga dengan volume trading. Bedanya bahwa frekuensi trading menunjukkan jumlah trader yang melakukan aksijual atau beli pada suatu jenis saham. Frekuensi beli ini akan menentukan bergerak atau tidaknya harga saham. Jika frekuensi beli pada suatu jenis harga sangat tinggi, maka harga saham tersebut akan cenderung berhenti pada harga tersebut. Artinya, harga sulit bergerak naik atau turun. Sebaliknya, jika frekuensi jual atau beli pada suatu tingkat harga sangat rendah, maka harga saham tersebut akan sangat fluktuatif. Amatilah frekuensi trading saham jika ingin dapat melakukan aksi jual dan aksi beli pada level harga yang tepat.

BACA JUGA: Tips Rahasia Membaca Candlestick!

——————————————————————————————————————Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak, membeli, atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Nilaisaham.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang diperoleh dari keputusan investasi pembaca.

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: