Home / Analisis / Mengejutkan! 6 Saham Emiten Emas Ini Kompak Naik Saat Harga Emas Melonjak

Mengejutkan! 6 Saham Emiten Emas Ini Kompak Naik Saat Harga Emas Melonjak

saham emiten emas

Nilaisaham.com – Sejak 20 Agustus 2025, emas menjadi komoditas yang kenaikannya cukup mengejutkan. Harga komoditas ini di bursa berjangka telah naik 5,4% sejak 20 Agustus hingga  kemarin (6 Oktober 2025). Apakah naiknya harga emas di bursa berjangka berpengaruh pada pergerakan harga saham emiten emas? Tim Nilaisaham.com mengulas hal ini dan mengkaji efeknya pada beberapa saham emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis ini diharapkan menjadi masukan bagi rekan investor dan trader dalam mengelola investasi dan tradingnya menyiasati perkembangan komoditas yang sedang membaik.

Penyebab Lonjakan

Kenaikan harga emas yang cukup drastis tersebut dipicu oleh sejumlah faktor utama. Paling tidak ada 3 faktor yang berkontribusi pada naiknya harga emas belakangan ini.

Ketegangan negara-negara di Timur Tengah dan konflik bersenjata di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina yang tidak berhenti menjadikan investor memilih untuk mengamankan asetnya pada komoditas emas. Emas menjadi aset likuid dan persisten untuk melindungi nilai aset dan kekayaan yang dimiliki sehingga menjadi pilihan investasi pada kondisi ketegangan geopolitik seperti saat ini.

Penurunan Suku Bunga oleh The Federal Reserve Bank (FDA) Amerika Serikat juga menjadi pemicu kenaikan harga emas. Sejak The Fed mengumumkan penurunan suku bunga yang lebih rendah 0,25 poin dari bulan sebelumnya, harga emas telah meningkat dari USD3705 per troy ounce menjadi USD 3908 per troy ounce atau 5,4% hingga perdagangan 6 Oktober 2025. Investor lebih memilih mengalihkan asetnya pada emas untuk menghindari kerugian investasi pada surat berharga negara atau obligasi.

Ketidakpastian ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat. Shutdown yang terjadi di Amerika Serikat sejak  1 Oktober 2025 telah melanjutkan reli lonjakan harga emas. Anggaran belanja negara yang belum disepakati oleh Kongres AS membuat ketidakpastian ekonomi berubah menjadi fakta yang mengancam keamanan investasi. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa shutdown tersebut akan berakhir.

Baca Juga: 3 Saham Emiten Eksportir Udang Tersengat Cesium-137: Simak Risiko dan Peluang Investasinya

Kinerja Saham Emas

Nilaisaham.com melakukan evaluasi atas pergerakan harga saham beberapa emiten yang terkait dengan kenikan harga emas. Emiten-emiten tersebut umumnya bergerak pada sektor pertambangan emas. Dua kategori emiten yang dievaluasi, yaitu emiten yang telah lama melantai di BEI dan emiten yang baru saja melakukan IPO. Hasil evaluasinya adalah sebagai berikut:

  • Aneka Tambang (ANTM) — Saham ANTM mengalami kenaikan harga dari Rp2.840 per lembar saham menjadi Rp 3.190 per lembar saham atau lebih dari 10% dalam dua minggu terakhir, diikuti lonjakan volume transaksi. Prospek pendapatan perusahaan semakin cerah seiring harga emas yang terus menanjak.
  • Merdeka Copper Gold (MDKA) — Kenaikan harga emas global berdampak langsung pada MDKA, tercatat harga saham Rp2.320 per lembar saham menjadi  Rp2.130 per lembar saham, turun 8,2% dan volume perdagangan meningkat lebih dari 25% dalam sebulan terakhir.
  • United Tractors (UNTR) — UNTR, yang memiliki divisi pertambangan emas, turut menikmati efek positif dengan kenaikan harga saham Rp24.400 per lembar saham menjadi  Rp26.400 per lembar saham sekitar 8,2% dan volume transaksi yang lebih aktif.
  • Bumi Resources Minerals (BRMS) — BRMS melesat dengan kenaikan harga Rp480 per lembar saham menjadi Rp980 per lembar saham atau naik 104% dalam dua minggu terakhir, didorong oleh optimisme pasar atas prospek pendapatan di tengah harga emas tinggi.
  • Resources Asia Pasifik (PSAB) — PSAB juga mengalami penguatan harga saham Rp442 per lembar saham menjadi Rp605 per lembar saham, atau meningkat sekitar 36,9% dan volume transaksi yang meningkat signifikan.
  • Archi Indonesia (ARCI) — ARCI mencatat kenaikan harga saham Rp670 per lembar saham menjadi Rp1.065 per lembar saham atau mencapai 58,9%, ditopang oleh sentimen positif pasar global terhadap emas.
  • Resource Alam Indonesia (KKGI) — KKGI yang baru IPO menunjukkan pertumbuhan harga Rp332 per lembar saham menjadi Rp328 per lembar saham atau  turun 1,2% didorong oleh tren kenaikan emas. Emiten ini juga mendapat berkah dari naiknya harga emas.
  • Merdeka Gold Resources (EMAS): Emiten ini baru melantai dibursa efek 3 minggu. Sentimen harga emas adalah faktor yang diandalkan oleh emiten ini untuk membentuk nilai sahamnya. Kondisi nampaknya berpihak pada EMAS. Harga emas yang meningkat Rp3.600 per lembar saham menjadi Rp4.540 per lembar saham atau naik 26,1%.  

Efek kenaikan harga emas pada emiten-emiten tersebut bervariasi. Dari 8 emiten yang diobservasi, 7 di antaranya mengalami kenaikan harga saham seiring dengan naiknya harga emas. Di luar ekspektasi, saham emiten emas yang baru melakukan IPO ternyata berhasil mencatatkan kenaikan harga saham. Faktor naiknya harga emas menjadi momentum yang menguntungkan bagi saham-saham tersebut untuk menarik minat beli investor dan trader.

Strategi Investasi dan Trading

Naiknya harga emas adalah peluang bagi investor untuk menambah kepemilikan dan menyimpan saham-saham yang core business-nya terkait dengan komoditas emas. Tentu saja, jangka waktu untuk melakukan aksi hold akan sangat bergantung pada kecepatan membaiknya faktor geopolitik, ketidakpastian ekonomi, serta perkembangan suku bunga.

Trading pada saham-saham emiten emas akan memberikan potensi yang positif. Tentu saja jika dilakukan dengan analisis teknikal yang tepat, Kesalahan analisis teknikal dan disiplin untuk mencegah terjadinya loss akan menjadi faktor risiko yang membuat trading tidak memperoleh profit.***

Baca Juga: India Tingkatkan Impor CPO: 5 Emiten Produsen CPO Ini Layak Dicermati

Tagged:
error: