Nilaisaham.com – Indikator Profitability Score (PS) adalah salah satu teknik analisis fundamental untuk menentukan entry investasi yang tepat. Indikator ini diperkenalkan untuk menjawab pertanyaan rekan investor mengenai saham bank yang mana yang layak dibeli jika bertujuan untuk melakukan investasi. Tim riset Nilaisaham.com menurunkan hasil kajian terkait dengan profitabilitas emiten perbankan . Kajian dilakukan dengan menggunakan indikator Profitability Score (PS). Hasil kajian ini diharapkan dapat menjawab salah satu pertanyaan kunci terkait dengan profitabilitas emiten jangka panjang. Dan, tentu saja, memberi informasi bagi rekan investor untuk menentukan entry yang tepat dalam kegiatan trading dan investasi.
Indikator Profitability Score
Profitability Score (PS) ini adalah nilai komposit dari keuntungan bersih serta pendapatan baik dari aset dan ekuitas. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan kuartal 2 (Q2) dari masing-masing emiten. Dengan mengetahui nilai PS, maka tingkat keuntungan antar emiten dapat saling diperbandingkan. Emiten yang skornya di atas 7,5 adalah emiten yang layak sahamnya dipilih karena tingkat keuntungan tersebut dianggap baik.
Baca Juga: Pembahasan Cukai Rokok dan Saham Rokok: Bagaimana Strategi Investasinya?
Emiten Yang Lebih Profit
Hasil analisis Profitability Score (PS) 5 bank menunjukkan potensi keuntungan yang beragam. Empat emiten yang memperoleh kucuran dana dari Menteri Keuangan pada 12 September lalu masing-masing memiliki profitabilitas berbeda. BBRI memiliki nilai PS 1,43 kali dari skor profitabilitas acuan. BMRI memiliki skor 1,38. Jadi kedua emiten ini memiliki potensi profit yang kurang lebih sama. BBNI justru sebaliknya. Tanpa diduga, emiten ini memiliki nilai mencapai 8,58 kali dan menjadi yang tertinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan BBCA yang tidak memperoleh suntikan dana, yang PS-nya di posisi kedua setelah BBNI yaitu 6,79 kali. Dan, BBTN adalah emiten yang memperoleh suntikan dana dengan potensi profitabilitasnya yang sangat rendah — yaitu 0,01 kali — berdasarkan indikator ini.

Efek Kucuran 200 Triliun
Modal yang disuntikkan oleh pemerintah untuk memperkuat likuiditas masing-masing emiten tersebut diharapkan akan meningkatkan skor profitabilitasnya. Dan itu akan dikur pada laporan keuangan kuartal 3 dan quartal 4 yang akan datang. Data dari Nilaisaham.com ini dapat dijadikan sebagai data dasar (baseline) untuk mengukur pengaruh suntikan dana tersebut pada profitabilitas emiten-emiten tersebut. Artinya, jika nilai PS-nya pada kuartal 3 dan kuartal 4 meningkat dari nilai saat ini, maka alokasi anggaran yang total nilainya mencapai 200 triliun tersebut efektif untuk meningkatkan salah satu parameter fundamental emiten yaitu profitabiltas.
Baca Juga: Stimulus 200 Triliun Bank Himbara: Mengapa Efeknya Cepat Meredup?
Strategi Investasi
Lalu sebagai investor, apa informasi yang diperoleh dari nilai Skor Profitabilitas ini? Rekan investor dapat memilih emiten berdasarkan nilai skor-nya. BBRI dan BNI memiliki potensi profitabiltas yang bagus karena skornya tidak jauh dari 7,5. BBNI dan BBCA adalah 2 emiten yang memiliki skor profitabiltas yang tinggi. Sedangkan BBTN memiliki skor profitabilitas yang rendah. Informasi berdasarkan data fundamental untuk mengetahui bagaimana potensi profit dari emiten tersebut.
Rekan investor perlu mengingat bahwa indikator ini tidak cukup untuk memutuskan pilihan atas saham yang harus dibeli jika berniat melakukan investasi. Masih banyak indikator lain yang perlu dipertimbangkan. Indikator ini ditampilkan untuk membuktikan tangguhnya skor ini untuk memilah antara saham yang lebih untung atau kurang menguntungkan jika dibeli. ***
One Comment